Ilustrasi
TEHERAN – Menurut laporan, Amerika Serikat (AS) dan Israel ada di balik virus komputer Flame yang ditemukan beberapa waktu lalu, di tengah serangkaian serangan terhadap industri minyak Iran. Laporan itu menyebutkan, virus tersebut sengaja diciptakan sebagai bagian dari kampanye mengintensifkan perang cyber.
Pekan lalu ditemukan kesamaan antara koding dari Flame, sebuah bagian dari malware yang menyamar sebagai update perangkat lunak Microsoft, dan Stuxnet yaitu virus yang sebelumnya diluncurkan di infrastruktur nuklir Iran.
“Ini semua adalah bagaimana mempersiapkan medan perang untuk jenis lain dari aksi rahasia,” kata salah satu mantan pejabat tinggi resmi Amerika Serikat pada Washington Post.
Dilansir dari Telegraph,menurut perusahaan keamanan Rusia Kaspersky Lab, Awal bulan ini dilaporkan bahwa pihak yang bertanggung jawab untuk serangan cyber Flame dan Stuxnet, setidaknya telah bekerjasama paling sedikit satu kali. “Apa yang kami temukan adalah bukti yang sangat kuat bahwa Stuxnet/Duqu dan senjata cyberFlame memiliki hubungan,” kata Chief Security Expert Kaspersky Lab Alexander Gostev.
Hubungan baru yang ditemukan adalah modul khusus yang dikenal sebagai ‘Resources 207’, yang ditemukan dalam versi awal Stuxnet yang diciptakan pada 2009. ‘Resource 207’ memiliki banyak kesamaan dengan kode yang digunakan dalam virus Flame.
Selain itu, fungsi utama dari ‘Resource 207’ untuk mendistribusikan infeksi Stuxnet dari mesin ke mesin lainnya melalui USB. Kode yang bertanggungjawab untuk mendistribusikan malware juga menggunakan drive USB yang identik dengan yang ada pada Flame.
Meski fakta-fakta baru telah ditemukan, tapi Gostev tetap yakin bahwa Flame dan Stuxnet berasal dari platformberbeda, yang digunakan untuk mengembangkan beberapa senjata cyber. “Masing-masing memiliki arsitektur yang berbeda dengan trik unik mereka sendiri, yang digunakan untuk menginfeksi sistem dan melaksanan tugas-tugas utama. Projek-projek ini memang terpisah dan independen,” jelas Gostev.
Baru-baru ini investigasi New York Times memberi kesan bahwa Presiden AS Barack Obama telah bekerjasama dengan Israel, secara konsisten memerintahkan serangan cyber yang canggih pada sistem komputer yang menjalankan fasilitas utama pengayaan nuklir Iran. Tapi program ini diketahui publik pada musim panas 2010 karena adanya kesalahan pemprograman dan dengan cepat dikenal sebagai Stuxnet.
Penemuan Kaspersky Lab yaitu adanya hubungan antara Stuxnet dan Flame, telah membuka jalan sekali lagi tuduhan bahwa AS dan Israel berada di balik serangan cyber terhadap Iran.
Meski begitu Kepala Telekomunikasi PBB Dr Hamadoun Toure memberi label bahwa investigasi New York Times sebagai “spekulasi”, sekaligus menyangkal bahwa AS bertanggung jawab atas serangan Flame.
Sumber:okezone.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !