-Jogging adalah olahraga murah yang bisa dilakukan hampir semua usia dan kalangan. Ternyata, menjalani olahraga ini secara rutin meningkatkan peluang seseorang mencapai usia yang lebih panjang.
Sebuah studi di Denmark menunjukkan wanita yang rutin jogging hidup 5,6 tahun lebih lama daripada wanita yang tak jogging. Dan pria yang jogging memiliki angka harapan hidup lebih tinggi 6,2 tahun.
Jogging ringan selama 1-2,5 jam per minggu memiliki manfaat terbesar, kata peneliti Peter Schnohr, ahli jantung Copenhagen City Heart Study.
"Kita bisa mengatakan dengan pasti bahwa jogging menambah umur. Anda bahkan tak perlu terlalu memaksakan diri untuk memperoleh manfaatnya," kata Schnohr dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Today Health.
Dalam studi tersebut, Schnohr dan koleganya mengamati tingkat kematian dari 1.116 pria dan 762 wanita yang rutin berolahraga jogging dan membandingkannya dengan tingkat kematian 20.000 orang yang tak jogging. Peserta menjawab pertanyaan tentang berapa banyak waktu jogging dan kecepatan mereka seperti lambat, rata-rata atau cepat.
Penelitian selama 35 tahun, terdapat 10.158 kematian di antara non-pelari, dan 122 kematian di antara para pelari. Berarti, risiko kematian pada para pelari berkurang sebesar 44 persen.
Selanjutnya, peneliti menemukan bahwa orang yang berlari kurang dari satu jam, dan mereka joging lebih dari 2,5 jam seminggu lebih mungkin meninggal selama penelitian dibandingkan mereka yang berlari untuk antara 1-2,5 jam seminggu.
"Hubungan ini seperti asupan alkohol. Kematian orang lebih rendah pada mereka yang berjogging moderat, daripada non-lari atau mereka yang berjogging ekstrem," ujar Schnohr.
Lalu, bagaimana memperoleh manfaat dari jogging yang ideal? "Setelah joging, Anda merasa sedikit terengah-engah, tapi tidak terlalu sesak napas," kata Schnohr.
Temuan akan disajikan pada pertemuan Masyarakat Kardiologi Eropa di Dublin. (adi)
Jogging ringan selama 1-2,5 jam per minggu memiliki manfaat terbesar, kata peneliti Peter Schnohr, ahli jantung Copenhagen City Heart Study.
"Kita bisa mengatakan dengan pasti bahwa jogging menambah umur. Anda bahkan tak perlu terlalu memaksakan diri untuk memperoleh manfaatnya," kata Schnohr dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Today Health.
Dalam studi tersebut, Schnohr dan koleganya mengamati tingkat kematian dari 1.116 pria dan 762 wanita yang rutin berolahraga jogging dan membandingkannya dengan tingkat kematian 20.000 orang yang tak jogging. Peserta menjawab pertanyaan tentang berapa banyak waktu jogging dan kecepatan mereka seperti lambat, rata-rata atau cepat.
Penelitian selama 35 tahun, terdapat 10.158 kematian di antara non-pelari, dan 122 kematian di antara para pelari. Berarti, risiko kematian pada para pelari berkurang sebesar 44 persen.
Selanjutnya, peneliti menemukan bahwa orang yang berlari kurang dari satu jam, dan mereka joging lebih dari 2,5 jam seminggu lebih mungkin meninggal selama penelitian dibandingkan mereka yang berlari untuk antara 1-2,5 jam seminggu.
"Hubungan ini seperti asupan alkohol. Kematian orang lebih rendah pada mereka yang berjogging moderat, daripada non-lari atau mereka yang berjogging ekstrem," ujar Schnohr.
Lalu, bagaimana memperoleh manfaat dari jogging yang ideal? "Setelah joging, Anda merasa sedikit terengah-engah, tapi tidak terlalu sesak napas," kata Schnohr.
Temuan akan disajikan pada pertemuan Masyarakat Kardiologi Eropa di Dublin. (adi)
Sumber:http://vivanews.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !